Akhir tahun 2014 lalu pemerintah melalui BNP2TKI berencana
memulangkan TKI Illegal di seluruh dunia. Program ini menuai beragam reaksi ada
yang menyambut baik dengan di pulangkan nya para migrant yang telah melewati
masa kerja nya namun ada yang menilai ini sebuah ancaman. Latar belakang dari
dipulangkan nya tki illegal karena banyak nya permasalahan TKI illegal di timur
tengah dan dan Malaysia pada khusus nya, para TKI illegal di Malaysia dan timur
tengah banyak yang tak jelas kehidupan nya, kita sudah tak lagi berbicara
kesejahteraan nya wong hidup nya di sana pun dah nga jelas. Karena banyak nya
permasalah inilah yang melatar belakangi pemerintah memulangkan para TKI
illegal.
Namun disisi lain tak semua para TKI overstay menyambut baik
justru ini akan menjadi ancaman yang akan mengancam kehidupan nyaman mereka
khusus nya mereka yang bekerja di korea, Taiwan, hongkong. Karena mereka yang
overstay merasa lebih menguntungkan secara materi dengan status nya, bahkan
majikan pun tak mempedulikan status nya, yang terpenting bekerja lancar, baik
baik saja.
Banyak teman2 di korea yang malah sengaja memilih jalan
menjadi tki illegal ke korea mengingat sulit nya proses yang di selengggarakan pemerintah lewat
G-to-G, bahkan mereka yang sudah lolos SLC pun masih harus menunggu dalam
ketidak jelasan hingga ada yang sudah lulus namun 2 tahun belum di proses.
Akhir nya jalur illegal menjadi pilihan, karena mereka yang kaburan dari pelaut
bekerja di darat aman2 saja, dan mereka yang overstay tak beda nya dengan tki
illegal secara hak dan perlakuan dari majikan. Bahkan dari perjalanan di korea
mereka yang overstay/illegal sangat dilindungi oleh teman2 perkumpulan tki di
korea, aman nya lagi jika ada pengecekan dari imigrasi korea mereka telah di beri
tahu lebih dahulu sehingga saat sidak bisa keluar mess agar tidak kena sidak.
Maka tak heran program pemulangan tki , kawan-kawan yang overstay disana merasa
terancam karena perjuangan hingga dapat bertahan di korea pun begitu sulit nya
dan sudah tercapai seenak nya aja pemerintah mau pulangkan. Memang nya
pemerintah mau ganti apa gaji yang dia dapet nga kurang dari 15juta sebulan di
korea.
Beda nya mereka yang di korea dan Taiwan mereka sama-sama
aman bekerja sebagai illegal namun karena ada nya perbedaan yang mencolok
antara mereka yang bekerja legal di pabrik, sering terjadi kecemburuan
social, mengingat mereka yang legal
menerima potongan gaji ke agent selama
10 bulan yang cukup besar sementara mereka yang illegal menerima gaji full
payment, sehingga tak jarang ada yang sengaja melaporkan karena kecemburuan
tersebut, namun pada umum nya mereka
yang di Taiwan relative sama dengan yang di korea inti nya mereka bekerja
sebagai illegal aman dan nyaman selama bekerja.
Menjadi dilema memang pemulangan tki illegal disisi lain
mereka sangat terbantu saat menjalani kehidupan yang tak jelas sebagai tki di
negara orang dan pemulangan sangat membantu mereka kembali ke tanah air, namun
di sisi lain mengancam kenyamanan mereka yang berjuang mati-matian hingga dapat
bekerja dikorea dan Taiwan, apapun alasan nya illegal adalah prosedur yang
salah namun semua ada karena begitu sulit nya proses ke korea, japan melalui
pemerintah bahkan hingga banyak nya penipuan bermodus lowongan luar negeri.
Yang menjadi pertanyaan apakah langkah pemerintah
memulangkan tki dibarengi oleh aksi mengurangi angka pengangguran di tanah air
di tengah semakin parah nya kondisi Indonesia hari ini, pasti nya pemulangan
tki kan menambah angka pengangguran Indonesia. Namun menurut hemat saya pulangkan
mereka yang bermasalah di luar negeri sedang mereka yang aman dan nyaman
perjuangkan nasib mereka tuk lebih di akui, hargai lah usaha keras mereka
karena mereka bekerja karena tak memadai nya lapangan kerja di Indonesia,
sedang mereka memperjuangkan nafkah keluarganya hingga rela mati2an dngan cara
apapun untuk bisa bekerja di korea, Taiwan,japan, dll… berjuang bukan karena
ada nya keinginan namun karena ada nya tuntutan ini bicara hajat hidup manusia
jadi cobalah bnp2tki lebih manusiawi memanusiakan manusia, karena yang anda
lakukan menyangkut nasib, rezeki mereka…’
(manghadiy.03012015)