Monday, 25 August 2008

Kebodohan Politik Parpol



Saat ini sedang ramai dimedia perseteruan antara Gusdur dan PKB Muhaimin, yang sebenarnya masih dalam satu parpol. namun betapa memalukan parpol terbesar dikalangan NU (bukan Nasi Uduk) selalu penuh dengan konflik internal, tujuan pembentukan partai tak lain untuk memperbaiki kondisi negara dengan dukungan suara rakyat, namun yang ada urus partai aja nga becus,lantas bagaimana kalau urus negara dangan keragaman masalah bangsa. menurut saya seolah telah menggambarkan bahwa orang NU adalah kaum yang bodoh dalam berpolitik dengan mengkultus pada satu individu secara buta, yang pernah ada di perpolitikan Indonesia, bayangkan betapa setiap mengadakan muktamar selalu menghasilkan dualisme kepemimpinan, saat kekuasaan matori A Jalil, Alwi shihab, hingga Muhaimin. dan semua konflik yang ada sama2 berujung pada satu masalah yaitu kekuasaan absolut si gusdur.

Gus dur sosok ulama yang sangat toleran dimata kau minoritas,yang selalu menjadi front terdepan ketika kaum minoritas ditindas, seperti ahmadiyah, kaum nasrani,dll. sosok ulama yang banyak dikagumi dengan kesederhanaanya dan apa adanya. namun sebenarnya sungguh ironis ketika memiliki label ulama/ kyai tapi jauh dari akhlak islami, keislamannya pun hingga hari ini banyak yang masih mempertanyakan karena tauhidnya yang tidak jelas, karena selalu bertentangan dengan pembelaan terhadap dunia islam, mendukung pornografi,aktivis yayasan simon perez, hingga banyak mengeluarkan fatwa2 yang menyesatkan umat. dan inilah yang sampai saat ini menjadi panutan kebanyakan warga nahdiyin, masih segar dalam ingatan saya saat dalam sebuah diskusi terbuka seorang yang katanya negarawan mengeluarkan statemen memalukan 'yang lahir dari NU ya cuma PKB, yang lain cuma ikut2 saja, Ibarat ayam telurnya adalah PKB klo ada yang lainnya mungkin ya Tainya'. tapi apapun penilaian orang itulah gusdur. cuma yang disayangkan betapa bodohnya, memalukannya sebuah ormas islam terbesar masih mengkultuskan Gusdur sebagai ...' yang sebelumnya NU dikenal dengan tradisinya bukan mengedepankan sunnah tapi tradisi oarng tua turun temurun -ahli bid'ah-,dan kini menjadikan NU semakin terbelakang dengan perpolitikannya yang memalukan,kebodohan yang mungkin menjadi tradisi turun temurun.