Thursday, 4 September 2008

Dunia motor di Media

Kemarin sore melihat sebuah iklan motor ramadhan di TV yang dibintangi group band Ungu,sangat bagus melihat iklannya, tidak monoton selalu berbicara kualitas motornya. saya rasa dengan performance yang bagus di televisi sangat berpengaruh dengan penjualan di pasar. Tak kalah dengan honda, yamaha pun sangat kreatif mengemas iklan produknya dimedia,dengan berbagai variasi iklanya terbukti ditahun 2004 mampu menggeser posisi penjualan Suzuki, hingga hari ini.

Memang budget iklan termasuk salah satu biaya terbesar sebuah perusahaan,sebagai media menguatkan image dimasyarakat kita,juga sebagai ajang perang kreativfitas dalam mempengaruhi prilaku konsumen dengan berbagai bentuk iklan yang ada, memang tak jarang yang berpendapat kebanyakan orang sebal ketika acara TV banyak dipenuhi dengan iklan, tapi iklan yang ada merupakan sumber pendapatan terbesar sebuah perusahaan penyiaran.

Dan memang hingga saat ini iklan memang media yang paling efektif dalam menjaring konsumen, khususnya konsumen awam. Siapa yang mau menguasai pasar maka hal pertama kuasailah media, hal ini juga membuktikan kesuksesan mocin saat launching dengan berbagai berita2 yang boombastis mampu menjaring ribuan konsumen dalam 1-2 tahun,tapi karena kualitas yang sangat mengkhawatirkan maka hanya mampu bertahan tak kurang dari 2 tahun, setelah itu satu/1 perguguran.

setelah berkiprah 5 tahun di percaturan motor nasional Bajaj, sebagai salah satu pendatang baru telah membuktikan mampu bersaing ditengah ketatnya persaingan motor nasional. Ketika harga mulai menanjak justru customer nya semakin bertambah, ya karena bajaj memiliki kakakteristik product yang unik dan segmen pasarnya tidak terlalu luas, hebatnya sekarang mulai mendominasi iklannya di sebuah TV swasta. lantas bagaimana dengan TVS motor yang sebenarnya memiliki kesamaan karakteristik product,mungkin bicara untuk ekspan besar2an dimedia saat ini belum memadai untuk motor baru macam TVS,karena margin yang ada pastinya masih untuk share yang lain. Namun sayangnya TVS lebih tertarik dengan pasar yang lebih luas di kelas bebek. yang memang mapir 85% motor di indonesia adalah bebek.tapi menurut hemat saya langkah itu kurang tepat, ditengah trauma konsumen dengan kualitas motor cina beberapa tahun lalu, dan terlalu kuatnya image motor Bebek jepang di indonesia.

Yaa kita tunggu saja kiprahnya di tengah banyak kalangan pesimis dengan langkah yang di ambil ATPM TVS.

Bravo TVS MOTOR