Ini menyangkut gaya dan kebutuhan pengendara motor laki alias motor sport atau bebek kopling manual. Cukup setingan standar. Yang penting nyaman dipakai. Sip diajak melibas kemacetan atau nafas bisa enggak putus di jalanan panjang.
Modalnya, tahu dua bagian penting yang mendukung. Adalah, celah klep dan jarak main handel kopling. Biasanya, kan mekanik hanya mengambil standar umum. Padahal, setiap orang punya gaya bawa motor berbeda.
“Termasuk perbedaan fisik. Jari-jari tangan setiap orang berbeda. Pengaruhnya jarak main handel kopling,” bilang Soehardjo AR, Manager Service Division, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) di Jakarta Timur.
KLIK - DetailPaling utama sih tengok celah klep (gbr. 1). Prinsipnya kuda besi kayak Honda Tiger, Yamaha Scorpio-Z, dan Suzuki Thunder 125. Ketiga motor ini punya standar minimal dan maksimal clearence valve.
Buat Thunder celah klep masuk 0,1 mm dan buang 0,15 mm. “Motor bisa enak buat jalanan seperti Jakarta,” beber Hasan Basri, mekanik Hasan Motor, Kelapa Dua Raya, Jakarta Barat.
“Honda Tiger ukur di antara 0,12 mm-0,15mm buat klep masuk. Klep buang 0,17 mm dan 0,20 mm,” tambah Ribut Wahyudi dari AHASS Bintang Motor, Bintang Niaga Jaya, Cibinong, Bogor.
Soehardjo kasih patokan sederhana. Kalau diset di ukuran minimal, motor pas dibawa buat kawasan macet atau padat merayap. Respon putaran mesin lebih baik saat lewat di kemacetan. Ini kebalikan kalau diset celah klep longgar. “Paling pas sih ukuran celah klep di tengah-tengah,” jelas Soehardjo yang murah senyum itu.
Berikut juga respon kopling. Ini juga menentukan putaran mesin di setiap perpindahan gigi (gbr. 2). “Ambil jarak yang terjauh 5 cm - 7 cm,” sahut Hasan.
“Ukuran di Thunder sama untuk Tiger,” ingat Ribut lagi.
Sources : motorplus