CINTA TUK BERBAGI KEBAHAGIAAN … ‘ (1)
Terkadang dalam pinta kita pada Allah, tak selalu Allah berikan lurus
seperti yang kita minta, karena begitu luas nya ilmu Allah, terkadang kecewa,
lelah, keluh kesah muncul sebagai manusiawi. dan ini seharus nya tak ada dalam
kehidupan seorang mukmin, karena Allah menurunkan ujian, masalah sesuai dengan
kadar kemampuan hamba nya. Inilah yang
kami harus jalani saat sedang berjibaku menjalani usaha baru dengan suka duka
nya bersama dua pangeran kecil yang memang sedang masa2 nya merepotkan.
Ditengah kondisi demikian Allah amanahkan aku kembali anggota baru keluarga
kecil kami. Bukan rezeki yang buat tidak siap, saat menjalani keseharian dengan
hilmy dan agy sudah benyak berbagi waktu ditengah usaha baru dengan berbagai
rencana, aktifitas, dll. Inti nya kami sudah sangat nyaman dengan dua pangeran
keci ini, tak terfikir untuk memiliki nya lagi, karena anak adalah amanah, yang
terbesit saat aku memiiki dia adalah berbagai harapan kelak anak ku dapat
menjadi anak hebat, berharap Allah beri aku kekuatan tuk mengantarkan hingga
sekolah keluar negeri, apa yang menjadi kegagalan ku harus terbayar oleh anak
ku,dan itu semua adalah kebahagiaan ku sebagai orang tua. Segala usaha apapun
kulakukan demi sang buah hati,setiap bulan agenda belanja bulanan yang pertama
kebutuhan anak2, untuk anak, baru yang lain. Dan hadir nya yang ke tiga pun tak
mengurangi rasa sayang ku ditengah ketidaksiapan mengemban amanah baru, tak ada
upaya sedikitpun untuk apalah namanya untuk meng ‘cancel’ proses kehamilan,
dengan minum obat ini itu, atau cara ini itu sedikit pun tak ada, jikalau
mungkin belum ada yang siap ku berikan pun kami dengan senyum iklas menjalani
episode nya.
Untuk itu alangkah lebih baik nya jika amanah ini diberikan
kepada orang yang telah bertahun2 menunggu kedatangan sang buah hati, saya
sangat berempati merasakan sepi nya pernikahan saat buah hati tak kunjung
datang, jenuh pasti nya dengan kondisi demikian. Dan niat kami hanya ingin
berbagi kebahagiaan ditengah Allah kasi saya lebih. Akhir nya dengan berbagai
pertimbangan kami sepakat untuk meng’amanahkan sang buah hati kami pada seorang
sahabat dekat yang insyaAllah kami kenal mereka hanif, taat sama Allah, sebagai
syukur kami telah di berikan karunia 2 orang anak yang pintar, lucu, tampan,
wah subhanallah pokok nya. Namun yang sangat kontroversial dengan cara yang
mungkin kebanyakan orang tak membenarkan secara proses pemindahan nya dengan
cara gaib, hukum secara agama nya, nasab keturunan nya dll yang inti nya tak
lazim di kalangan kebanyakan kita. Apalagi orang kota yang terbentuk pemikiran
nya harus secara empiris, teoritis, rasional pasti nya sulit di pahami. maka
wajar jika beberapa menganggap konyol, naif, tapi biarlah itu ada sebagai
pemahaman yang dia pahami. Maka saya coba menjelaskan apa bagaimana hingga kami
yang banyak orang mengenal sebagai penganut islam sulit menerima hal2 semacam
ini.
Cara yang kami lakukan adalah dengan bantuan orang yang bisa
berkomunikasi dengan alam lain, lalu kami dan calon orang tua bayi baru
melakukan semacam ijam kabul dan iklas melepas dan menerima si janin merawat
dan membesarkan nya layak nya anak
sendiri, setelah itu pada malam hari nya sang guru melakukan komunikasi dengan
khodam yang dia percaya untuk di minta bantuan memindahkan janin dari rahim
satu ke yang satu nya. Hal ini sudah banyak terjadi di ponorogo bahkan daerah
lain, dari yang saya tanyakan pada orang yang menjalani semua nya berjalan
lancar, tak ada korban/tumbal,
alhamdulillah tak ada kelainan apapun pada saat lahir, seperti layak nya
orang mengandung dan melahirkan. Awal
nya pun saya tak bisa membayangkan, banyak
pertanyaan yang muncul antara percaya dan tak percaya. Saya buka google
ternyata memang ada yang telah menjalani dan semua berjalan layak nya proses
kehamlian, bahkan gen yang di bawa sama dengan gen sang ibu, jika dilakukan
sebelum 3 bulan.
Sebenar nya secara teknologi telah melahirkan ratusan bahkan
ribuan bayi lahir hasil dari hasil inseminasi dan bayi tabung, yang pada dasar
nya pembuahan nya tidak secara alami dan tidak harus dari benih suami istri
yang sah, ada rekayasa genetika di dalam nya. Dan cara ini merupakan sebuah
kajian fikih yang sedikit rumit lantaran belum
pernah ada di jaman Rasulullah, sehingga para ulama salaf tidak memiliki
referensi yang baku,namun berdasar sumber terpercaya yang saya dapat berdasarkan kondisi di atas para ulama telah
ber ‘Ijtihad’ dengan berdasar bahwa masalah nasab anak bukan semata benih aya
ibu siapa namun juga oleh siapa anak ini di kandung dan di lahirkan, karena
bahan dasar janin secara gen nya akan mengikuti gen wanita yang mengandung nya,
namun bahan dasar janin tetaplah milik orang lain. Yang inti nya berdasarkan
masalah nasab sang janin para ulama sepakat mengharamkan proses rekayasa kehamilan.
Dalam hal ini kami sepakat tak menutup komunikasi bahwa pada sang anak pada
saat yang tepat, orang tua kedua nya pun sepakat dengan ini, jika anak nya
wanita dan nanti menikah pun tetap saya yang menjadi wali dari si anak. Biarlah
saat nya nanti anak ini bisa memanggil mama papa pada ku juga ayah ibu pada
orang tua yang membesarkan nya. Karena niatku semata untuk berbagi kebahagiaan.
Alasan kontroversial kedua, proses yang berlangsung
melibatkan mahluk lain di luar manusia, yang bisa diartikan syirik karena
meminta pada bukan Allah. Namun dalam hal ini saya berpendapat meminta bukan
sesuatu yang kami peroleh atau mengorbankan sesuatu untuk memperoleh sesuatu,
alias pesugihan. Kami hanya ber ikhtiar pada alam lain melakukan sesuatu di
luar kemampuan manusia, sama hal nya dalam ilmu medis mengoperasi pasien, atau
meminjam uang saat kita butuh uang, pasti nya meminta pinjaman tidak langsung
pada Allah tapi melaui bantuan tangan manusia sebagai wasilah iktiar kita, dan
lain-lain. Bicara bantuan jin, pada jaman nabi sulaiman pun banyak kisah yang
melalui wasilah alam jin memohon bantuan, seperti pada saat pemindahhan istana
ratu bilqis, dll. Dan sudah menjadi sunnatulah Allah menurunkan Rahmat, Rizki,
pertolongan melalui wasilah malaikat, Jin, dan manusia, tidak langsung Allah
turunkan rizki dari langit, atau langsung keluar dari dalam tanah. Jika secara
sempit kita beranggapan wasilah pada jin adalah syirik berarti nabi sulaiman
telah melakukan syirik yang besar dengan mukjizat nya menaklukan kerajaan jin
dan menjadikan bangsa jin dan malakut sebagai pembantu nya, maka sama hal nya
kita tak boleh meminta bantuan pada manusia. Perlu di tekankan disini kta tidak menggantungkan harapan/menggantungkan
harapan atas pertolongan pada manusia atau jin, namun hanya mediasi dalam
melakukan bantuan diluar kemampuan kita. Inti nya Jadi bila kita sering berdoa
kepada Allah maka kita akan selalu dapat pertolongan dari Allah,Entah melalui
malaikat,jin,hewan,tumbuhan,sesama manusia atau benda mati .
Kesimpulan nya menurut kami tak ada dalam sejarah dalam Al
Qur’an Allah menolong manusia dibumi secara langsung sekalipun itu nabi dan
rosul,baik mulai nabi Adam As sampai nabi Muhammad SAW.Bila ada yang mengatakan
ditolong langsung oleh Allah itu adalah suatu kesombongan apalagi berani
mengatakan bisa melihat Allah secara langsung.Dalam prinsipnya berdoa itu pasti
dibantu oleh khodam baik Malaikat,jin dll.karena bacaan yang menggunakan
tulisan arab,yang sesuai dengan Al Qur’an setiap hurufnya mengandung khodam
malaikat dengan jumlah tertentu. Jadi mintalah apapun kepada Allah karena itu
adalah hak anda sebagai hambaNYA dan setelah itu baru pasrahkanlah.
Sebenarnya banyak teori seputar pindah janin yang sedang
saya jalani yang memang kontroversial, panjang jika harus di tulis di sini,
namun yang terpenting Allah maha tahu apa yang keluar dari hati kami, Allah maha tahu bagaimana kami menjalani
hari2 bersama sang pangeran kecil, pasti nya dengan ini mengundang perdebatan
yang tak kunjung kelar, karena sempit nya pemahaman kita di banding ilmu Allah
yang tak mengenal batas,saya merasa
dahulu saya terlalu sombong dengan mudah nya bilang sesat tuh orang yang begini
begitu dalam hal gaib. yang memiliki hak veto untuk mengatakan Halal,
Haram, dosa adalah Allah. Seperti pernah dalam sebuah kisah Allah mengangkat
derajat seorang pelacur hanya karena menolong anjing yang sedang haus.
Inti nya hidup ini lebih luas dari apa yang kita lihat,kita
dengar, yang tidak terlihat akan jauh lebih luas dari akal kita,saya tidak
peduli orang percaya atau tidak, tapi saya percaya apa yang disebut gaib, ada
batasan2 tertentu yang tak bisa di definisakan tentang gaib, karena Allah
bersifat gaib karena itu hal gaib tak terbatas. Namun daam hidup saat meminta
pertolongan pada siapapun saya masih berpegang pada hadist “IImam Asy Syafi’i
rahimahullah berkata: “Apabila kalian melihat seseorang ber
Imam
Asy Syafi’i rahimahullah berkata: “Apabila kalian melihat seseorang berjalan
diatas air atau dapat terbang di udara, maka janganlah mempercayainya dan
tertipu dengannya sampai kalian mengetahui bagaimana dia dalam mengikuti
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam. Jika amalannya sesuai as sunnah, maka
ia wali Allah, namun jika amalannya tidak sesuai dengan as sunnah, maka ia
adalah wali syaithan”. [A’lamus Sunnah Al Manshurah hal. 193].