Thursday 30 June 2011

Review dari setengah perjalanan penjualan di PRJ 2011

Salah satu product TVS yang memiliki daya tarik tinggi di masyarakat adalah TVS Apache, bahkan Neo X3i dan TVS Rock sendiri masih dibawah penjualan Apache. Semoga dengan kondisi ini pihak TMCI selaku ATPM benar2 mengkaji stategy kedepan yang selama ini sering dari teman2 komunitas mengritik kebijakan dengan TVS mengedepankan prototype bebek yang mungkin trend 5 tahun kedepan mulai bergeser kecenderungan pasar pada matic. Terbukti Suzuki sangat jeli dengan amunisi 5 matic nya, Honda 5 varian matic nya juga Yamaha dengan 4 jagoan matic nya dan salah satu yang terbaru Yamaha Lexam.

Dari berbagai forum salah satu nya diblog awiguna.wordpess.com banyak di singgung TVS yang di India nya terkenal dengan jagoan motor sport nya Apache,Apache menache Flame,Start city,hingga Vector sangat disayangkan berputar haluan di Indonesia dengan mengedepankan bebek dengan konsep Inteligent more. Walau terbukti berdasarkan data AISI tahun 2010 penjualan bebek Kawasaki berhasil dilewati TVS namun belum terbukti karena brand awareness TVS di masyarakat sendiri masih kurang kuat tidak seperti bajaj beberapa tahun lalu di usia yang sama dengan TVS telah mendapatkan tempat khusus di masyarakat karena berani bermain di segmen yang lebih sempit tidak langsung mengejar kuantitas penjualan product. Sedang Kawasaki sendiri sangat antusias dengan konsep sport fighter dengan ninja nya. Bahkan bebek kawasaki yang ada nya hampir tidak terlihat support di medianya.

Sangat dibanggakan dengan jaringan yang luas di Indonesia hanya dalam kurun waktu 4 tahun,serta kualitas yang tidak kalah dari para jawara-jawara motor di Indonesia, rasanya sudah saat nya TVS mengeluarkan Flame di Indonesia, untuk lebih menguatkan branding sebagai motor berkualitas. Apalagi Minerva yang kualitas sangat jauh di bawah TVS sangat berambisi mengikuti kesuksesan Ninja Kawasaki sebagai motor sport, dengan terus memperbaiki kualitas dan jaringan nya. Juga bajaj yang semakin solid dengan pentolan baru nya bekas konseptor matic mio di Yamaha nya.

Semoga panas nya persaingan pasar motor di nusantara semakin menjadikan TVS dewasa dengan langkah yang lebih baik lagi, saya pribadi sebagai pengamat kelas cere nyang Cuma bisa ngecap hanya berharap langkah TVS semakin maju dengan kualitas, inovasi2 nya serta yang yang terpenting perbaikan konsep 3S nya.

Keep fighting to glory

Mang hadiy – TMC Jakarta

Monday 20 June 2011

Trend motor selanjutnya

Pada awal tahun 2000-an TVS melakukan riset untuk rencana ekspansi company di asia tenggara, untuk pengembangan pabrik Negara kandidat saat itu ada 2 di pasaran antara Vietnam dan indonesia, namun melihat pasar indonesia saat itu begitu menggoda di banding Vietnam selain saat itu Vietnam telah ada piagio Italia yang telah lebih awal masuk. Akhirnya diputuskan untuk mengembangkan company di asia tenggara. Mulailah saat itu meakukan riset mengenai pasar terbaik untuk bidikan di asia tenggara, pada awal periode 2000-an sangat gencar di pasaran hingga menguasai marketshare motor nasional 70% hingga 75%, bahkan saat itu perkembangan matik yang saat itu di pelopori pabrikan Taiwan nyaris tak terlihat pergerakannya, karena yang terbentuk saat itu motor matic adalah motor wanita untuk kenyamanan di rumah dan pasar. Tak terpikir seluas sekarang.

Dengan dasar itulah TVS mulai mengembangkan pabrik TVS Indonesia di karawang dengan investasi yang tidak main2, 50jt dolar. Yang rencana untuk jangka pendek menjajaki asia tenggara. Pada tahun 2007 akhir dengan bangga TVS mengeluarkan bebek terbarunya dengan konsep bebek pintar dengan segala feature yang tak dimiliki motor lain, TVS NEO.2009 dengan TVS Rock nya, 2010 dengan NEO X3i Nya dan yang fenomena Tormax 150 nya., semua yang dikembangkan si kuda Hindustan ini adalah bebek berdasarkan riset awal nya di tahun 2000 - 2005, Antara tahun 2007 hingga 2011 telah berdiri puluhan dealer resmi di nusantara,bahkan ratusan bengkel kemitraan hingga pada tahun 2010 berhasil merebut pasar bebek sebanyak 5,6% menggeser Kawasaki di urutan ke empat. Sebuah lompatan yang cukup membanggakan menggeser posisi pabrikan jepang, karena memang Kawasaki sendiri sudah tidak melirik pasar motor bebek, dan mulai beraih ke segmen yang lebih sempit yaitu focus di kelas motor sporty dan racing.

Kini era bebek mulai ditinggalkan para penguasa pasar motor nusantara Honda Yamaha dan Suzuki, mereka mulai tergiur pasar matik yang sangat menjanjikan kedepan, terbukti Honda dengan 5 variant matik nya mulai dari Vario,beat,Scoopy,cv matic, serta yg terbaru spacy. Suzuki yang tak juga surut dengan pasar motor nya dengan mengeluarkan Hayate serta modifikasi 4 matik sebelum nya, Juga Yamaha yang perkasa sebagai penguasa pasar matic nya dengan mio nya yang hadir dengan berbagai variant. Sedang untuk bebek mulai di tinggalkan 1 persatu, dan pasar motor sport yg masih terlihat statis namun stabil dari tahun ke tahun. Bahkan di awal 2011 ini pabrikan Italia telah membangun ATPM di Indonesia dengan piagio nya dan juga mengusung konsep scootik bahkan lumayan berperstasi penjualannya di event PRJ 2011 ini.

Yang jadi pertanyaan sekarang apakan TVS akan tetap consistent dengan konsep bebek hebat nya atau mulai kembali menyusun strategi dengan menelurkan scootik, yg TVS sendiri di India telah memiliki Scooty pep untuk matic dan cukup sukses di India atau TVS Wego yang sempat di keluarkan pada saat event di Jakarta akhir 2010 lalu, atau bahkan akan berputar haluan ke pasar motor sport yang telah menjadi icon kesuksesan TVS dengan Apache dan Flame nya.

Namun yang terpenting sekarang adalah adalah membangun dan menguatkan serta memperbaiki jaringan di nusantara untuk lebih luas dan solid lagi.

Bravo TMCI,..

Monday 13 June 2011

Fenomena MOCIN

Salah satu karateristik yang mudah terlihat dari stategi motor cina dalam menggaet pasar Indonesia adalah dengan mengadopsi product yang telah laku dan memiliki image yang kuat di masyarakat, namun sayang tidak di barengi dengan jaminan kualitas, spare part nya pun mengecewakan. Itulah yang terjadi pada awal era 2000an, puluhan merk cina mulai dari yang paling terkenal Jialing, jianse, zongsen, Gaza, Nasa, Fukuda, Sanex, Mmm pegel nga kehitung hadir dengan mengadopi merk ternama dari variant Honda Yamaha dan Suzuki yang telah menjadi raja motor di nusantara, sempat booming namun perlahan meredup dan satu persatu permisi karena pasar kecewa dengan kualitas yang sangat buruk.

Salah satu impact dari kelakuan motor cina ini pasar motor menjadi apatis dengan kemunculan motor2 baru, bahkan kanzen dan kymco yang notabene nya memiiki kualitas diatas motor cina pun ikut tergerus karena trauma masyarakat dengan motor cina. Dan inilah salah satu tantangan TVS motor membangun branding di Indonesia. ditengah masyarakat yang apatis, apalagi konsep pengembangannya pada variant bebek dan matic yang pasarnya begitu luas. Dan menjadikan masyarakan semakin mencari aman dengan semakin cinta pada product Jepang yang telah lama merajai pasar asia.

Yang paling menyebalkan salah satu mocin kini kembali hadir dengan stategi lama nya mengadosi merk terkenal, dengan dalih mengusung konsep Motor Eropa dan menjual nama Sach german, hadir dengan replica Honda CBR, Ducati monstac, dan desain2 racing yang luar biasa bagus tapi sayang di sayang lari nya nga sbanding dengan Honda supra X, bahkan Yamaha Vega R sekaipun, ,lucu nya pembeli nya nga ada yang pede dengan merk motor nya sendiri, dng nutup2in pakai stiping/striker Honda…halah cape deh.. lucu nya lagi nga mau disebut motor cina dalih. ‘ ini motor jerman pak’, Prett…. ‘

Sekali racun tetap racun. Dan mulai dari sekarang mari kita kampanyekan di masyarakat anti motor bajakan, anti motor cina, sadarkan masyarakat kita agar tidak selalu di bodohi dengan product2 yang tak berkualitas, jadikan masyarakat cerdas memilih kualitas, hingga tak menghambat Bajaj, TVS, Piagio dan motor2 hebat lain untuk ekspansi pasar di Indonesia. karena dengen dari blog sebelah Mocin cuma hidup di Indonesia dan di negeri nya sendiri.