Tuesday 12 July 2011

Kualitas 3S (pertama)

Salah satu pertim bangan orang memilih motor yang paling pasti selain kualitas motor nya juga adalah jaringan 3S, Hebat nya TVS telah membangun jaringan TVS yang sangat luas di indonesia hanya dalam kurun waktu 4 tahun, namun yang terlihat saat ini seperi nya lebih mudah membangun daripada menjaga bangunan agar tetap kokoh. Tahun 2008 saya masih ingat pada saat meminang Mc Grey ada 6 dealer di Jakarta yaitu Tg.priok, Cengkareng, Latumenten, Tangerang, Xmalang, cibitung, bahkan beberapa bulan berjalan dealer bogor dan suba buka. Namun sangat di sayangkan Tg. Priok, Latumenten,Cengkareng, Tangerang,juga cibitung satu persatu permisi tutup, serta cempaka putih yang hanya berjalan 9 bulan. Fenomena ini juga terjadi di beberapa daerah salahsatu nya padang. Walau disisi lain banyak juga dealer baru datang, biasalah fenomena datang dan pergi. Kita juga tak bisa pungkiri hal ini pun terjadi pada ATPM sesama India Bajaj, namun tak separah TVS yang memang memiliki jaringan lebih luas.
Hal ini juga terlihat pada saat ramai posko mudik lebaran, sepanjang jalur mudik th 2008 tak kurang TVS memiliki 12 titik jalur mudik namun dari tahun ke tahun malah berkurang, yang idealnya seharusnya bertambah, mengapa terjadi demikian…???

Kita boleh bangga dengan jaringan 3S yang banyak, namun yang terpenting seberapa kuat jaringan 3S yang ada, sedang jaringan 3S sangat tergantung oleh pasar, dan pasar banyak di pengaruhi Brand awareness product di masyarakat. Pastinya saat jaringan 3S yang banyak belum kuat menahan angin kencang di tengah terjangan persaingan pasar dengan berbagai prilakunya, serta fix cost yang harus di keluarkan (Gaji karyawan, sewa tempat, listik, dll) sedang margin tidak menentu, ditambah lagi dari informasi yang saya dapat dari Bro Islam, prosedur pengambilan part yang kurang flexible dari ATPM tempo pembayarannya, yang mengakibatkan kelangkaan part di beberapa tempat, karena dealer tidak berani spekulasi stock part. Pasti nya sebagai ATPM baru sangat berat memanage resistensi yang terjadi secara internal dan eksternal. Namun hal demikian sangat mengganggu kenyamanan konsumen, dan biasa nya konsumen hal yang buruk sangat mudah menyebar namun bagus nya di anggap yang seharusnya ada/ biasa, alias banyak nuntut. Citra ini sangat berpengaruh pada citra dari product yang sedang TVS bangun.

Tapi ngomong2 3S, sedikit cerita temenku ‘bro duke’ pake Yamaha Byson sejak mei 2011, hingga hari ini sudah 2 minggu motor nya terkapar dirumah karena saat kecelakaan kecil handle kopling nya patah dan dan 3 dealer terdekat belum available, kita harus sadari itulah sebuah proses bahkan di atpm yang sudah puluhan tahun dgn 2 manufactur nya di Indonesia masih kita temukan hal demikian.

Hari berganti tak terasa menginjak setengah perjalanan di 2011, dan perbaikan pun seperti nya terlihat di jabodetabek dengan hadirnya dealer-dealer TVS baru. Semakin banyak kita temukan pengendara TVS berseliweran di jalan2. Besar harapan kita sebagai follower akan adanya banyak perbaikan. Karena nya banyak hal yang di luar pengetahuan dan kapasitas saya sebagai komengtator, dan memang bukan konsumsi saya yang hanya sebatas hoby.

Saya selalu ingat pak guru saya di SD dulu selalu mengulang kata2 “The experience‘s the best teach and wrongness ‘s the wisest teach” rasanya sangat tepat agar TVS kita semakin maju dan bijak dalam menentukan berbagai strategy serta amunisi yang tepat menghadapi kerasnya persaingan di pasar motor nusantara.

Bravo TMCI, Hidup TMC Jakarta …hidup Apache….halah lebay..!!!